Review Nikon D300s Tanggal publikasi: 06-08-2012 19:58:04, Kontributor: Anif Putramijaya
D300S adalah
kamera DSLR semi pro Nikon penerus generasi D300 yang sudah di diskontinu oleh
Nikon,yang mulai di produksi sekitar th
2009 lalu. Tidak ada perbedaan yang signifikan kecuali penambahan fitur
videonya.
Minor penambahan lain dari D300 sperti slot memory card ditambah dengan slot SD, , penambahan tombol
info dan virtual horison pada live viewnya.
Juga ada Quiet mode, yaitu salah satu
fitur yang diperlukan untuk pemotretan yang memerlukan keheningan seperti saat
foto pernikahan/akad nikah,konser-konser atau stage photography yang
mengutamakan keheningan, hanya dengan memutar tombol diatas ke Q mode
Dengan 12 Mega Pixels DX, 7 Frame Per Second, 720p/24, memiliki microphone mono build in.dan tombol LV (live view) memudahkan pengguna
untuk memakai live view mode ,tinggal menekan tombol di tengah selektor untuk
mulai merekam dan menstop rekaman video.
Tersedia 2 slot type memory
untuk media penyimpanannya yaitu CF dan SD, yang bisa dipilih dengan berbagai
cara yaitu dipakai ke dua-duanya, atau CF sebagai media foto dan SD sebagai
media penyimpanan videonya, atau bahkan CF sebagai main memory dan SD sebagai
cadangannya.
Nikon juga telah menambahkan
fitur sensor cleaning secara elektronik pada kamera DSLR ini.
Autofocus nya memiliki 51
titik focus yang bisa di pilih untuk memudahkan titik focus yang lebih presisi,
dan frame ratenya bisa sampai 7FPS artinya sekali tekan tombol shutter bisa
menghasilkan 7 frame per detiknya, bahkan bisa menjadi 8FPS apabila kita
memakai battery grip MB-D10. sangat di perlukan untuk pemotretan yang
memerlukan freezing object yang cepat seperti foto burung hantu yang sedang
terbang pada contoh foto yang saya sertakan disini .
Mayoritas lensa keluaran Nikon dapat di pergunakan pada
kamera DSLR ini,seperti lensa AI Converted, AI,AI-s, AF,AF-D (screw) ,AFS-AF-I,
VR & G (kecuali lensa invasive fisheyes & Pre-AI) , namun walaupun
memakai lensa lama namun metering masih bisa berjalan tapi harus secara manual untuk mendapatkan focusnya.
Kesan saya pada kamera DSLR sejak
dikeluarkan pertama kalinya pada Juli 2009 saya membelinya, dibandingkan dengan D300 hanya pada penambahan
fitur video yang tidak memungkinkan menggunakan autofocus kecuali menekan
tombol AF-ON yang mana menurut saya lambat sekali untuk mendapatkan focusnya.Tidak
ada perbedaan yang signifikan dengan pendahulunya D300.
Namun untuk kontrol noisenya
yang lebih baik dari D300 seperti contoh foto penari bali yang saya ambil di
GWK-Denpasar tersebut menggunakan ISO=2000, tidak terlihat noise yang cukup
berarti, dan juga AWBnya masih bisa menghasilkan kontrol warna mendekti
natural.
Untuk Autofocusnya saya
cukup puas dengan kamera ini, seperti contoh burung hantu putih (white owl)
dan burung2 pipit di area persawahan
yang saya capture menggunakan lensa AF-D 80-200, yang nota bene bukanlah lensa
tercepat nya Nikon.
Dan Juga foto of the week minggu ini periode tgl 29 July 2012 foto kepik dan semut tsb menggunakan kamera D300s dan lensa Nikkor 105mm/f2.8Micro
Semoga review singkat ini bisa membantu kawan2 yang sedang ingin upgrade dari level kamera Nikon sebelumnya.
Cibinong 06 Agustus 2012
Anif Putramijaya
|